Channel

Channel

Pages - Menu

Saturday, January 3, 2015

AHLI-AHLI BELADIRI TERKENAL DAN LEGENDARIS

AHLI BELADIRI YANG BERPENGARUH DI DUNIA
SEJARAH BELADIRI DI DUNIA
PERKEMBANGAN BELADIRI DI DUNIA

GAME KARATE SERU UNTUK ANDROID KLIK DI SINI !
klik di sini macam macam beladiri di dunia

Kalaripayat adalah seni beladiri suku Dravidian dari Kerala yaitu bagian selatan dr India.
Kalari payat di sebut-sebut sebagai beladiri tertua di dunia dan merupakan nenek moyang dari berbagai beladiri di dunia.Dari beladiri inilah muncul beladiri-beladiri yang baru dan di ciptakan para ahli-ahli beladiri di dunia.

Tony Jaa
Kalari payat di sebut-sebut sebagai beladiri tertua di dunia dan merupakan nenek moyang dari berbagai beladiri di dunia. - See more at: http://rabbanisibolis.blogspot.com/2014/12/beladiri-kalari-payatkalaripayattu.html#sthash.54VtpLbG.dpuf

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win

Kalari payat adalah seni beladiri suku Dravidian dari Kerala yaitu bagian selatan dr India - See more at: http://rabbanisibolis.blogspot.com/2014/12/beladiri-kalari-payatkalaripayattu.html#sthash.54VtpLbG.dpuf

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Kungfu adalah ilmu bela diri dari Tiongkok. Akan tetapi, arti kata kungfu yang sebenarnya memiliki makna luas, yakni sesuatu yang didapat dalam waktu yang lama dan dengan ketekunan yang sungguh-sungguh.
Kungfu mempunyai sejarah dan tradisi ilmu bela diri yang sangat panjang, ketat, teruji dan efektif sejak 5000 tahun yang lalu bersamaan dengan munculnya aliran kepercayaan Dao (Taoisme) yang kelak akan berkembang menjadi agama khusus. Pada tahun 2500-an, mulai bermunculan berbagai aliran Kungfu yang melegenda hingga kini, dimulai dari Kuil Shaolin (Siaw Liem Sie), Wudang (Butong), Omei (Emei-Gobi), Kun Lun, Huasan, Thian San, Khongtong dan lain-lain. Secara umum, terdapat 100 lebih aliran Kungfu dan ribuan jurus serta berbagai jenis ilmu yang unik dan aneh, mulai dari yang paling keras dan ganas (external arts) hingga ilmu yang paling lembut dan ringan seperti kapas .

Bodhidharma

Beliau adalah pendeta spiritual Zen Budha dari India yang bertapa 9 tahun di Kuil Shaolin dan Pencipta berbagai jenis ilmu legendaris seperti : Ilmu Perubahan Urat & Otot (Yi Jin Jing/I Chin Ching), 9 Matahari (Kiu Yang Cin Keng), 5 Jurus Hewan, Jari Zen, dll. Namun sayangnya, beberapa diantara ilmu tersebut sudah lenyap. Konon pada saat menyebrang lautan hingga ke Tiongkok, Beliau hanya berdiri diatas sebatang dahan kecil dan gua tempat pertapaan Bodhidharma meninggalkan bayangan lekuk tubuhnya pada saat bermeditasi di tembok gua hingga kini. Selama bermeditasi 9 tahun di gua tersebut, Bodhidharma mampu mendengar pembicaraan berbagai jenis mahluk hidup seperti semut misalnya.

Thio Sam Hong

Di masa mudanya, Thio Sam Hong adalah murid yang sangat berbakat di Kuil Shaolin. Karena diberlakukan semena-mena oleh para senior, Beliau keluar dari Kuil Shaolin dan belajar mengembangkan Kungfu sendiri dengan memperhatikan berbagai fenomena alam seperti terpaan angin keras terhadap pohon bambu, pertarungan bangau dan ular, kokohnya pertahanan belalang sembah dari terpaan angin dan lain-lain. Setelah mengerti & memahami Intisari Alam Semesta, Thio Sam Hong muda menyepi di gunung Hua San untuk menyempurnakan ilmu-ilmunya. Pada saat Beliau turun gunung, Beliau menjelajahi seluruh Tiongkok dan mengadu ilmunya dengan para Ahli Bela Diri dan/atau Pendekar semua aliran.
Berdasarkan literatur kuno, tercatat 2 pertarungan yang sangat terkenal, yakni pertama adalah pertarungan antara Thio Sam Hong dengan Pegulat Nomor 1 (Satu) Mongol yang sangat besar, kuat dan agresif. Belakangan diketahui pula bahwa Pegulat tersebut juga sangat ahli dalam berbagai aliran Kungfu Tiongkok. Pegulat Mongol tersebut konon mengalahkan banyak petarung Kuil Shaolin dan sejumlah Pendekar aliran keras lainnya. Pertarungan antara Thio Sam Hong dengan Pegulat Mongol tersebut dimenangkan oleh Thio Sam Hong dengan ilmu barunya, Tai Chi! Pertarungan kedua adalah seorang diri Thio Sam Hong mengalahkan lebih dari 100 orang gangster di sarang penyamun hanya dengan tangan kosong! Semenjak itu, Thio Sam Hong diakui oleh seluruh kalangan persilatan menjadi Pendekar Tanpa Tanding pada saat itu. Setelah merasa cukup dalam perantauanya, Beliau naik ke gunung Wudang (Butong) dan mendirikan Perguruan Wudang dengan basis utama pengajaran : Taoisme. Thio Sam Hong sendiri diyakini merupakan Pencipta Ilmu Tai Chi pertama dan sangat Ahli dalam Ilmu Tao Yin (Nei Kung). Konon Thio Sam Hong hidup di 3 (tiga) jaman (Immortal Taoist)dinasti,yakni
Dinasti Sung, Dinasti Yuan (Monggol) dan Dinasti Ming (Han).
Spoiler for "TAMBAHAN":


Yue Fei

Beliau adalah Jenderal Patriot yang terkenal dari Dinasti Sung (960-1279) dan hingga akhir hayatnya tetap setia membela negara walaupun difitnah dan dihukum mati oleh penguasa lalim. Jenderal Yue Fei adalah pencipta Kungfu Internal dan eksternal, yakni : Hsing - I (Xing Yi) dan Eng Jiaw (Cakar Elang). Selain ahli dalam pertarungan tangan kosong, Jenderal Yue Fei juga ahli dalam 18 senjata Shaolin khususnya tombak tunggal. Konon ilmu tombaknya setara dengan ilmu tombak Keluarga Yang. (Ilmu tombak Keluarga Yang merupakan ilmu silat keluarga turun temurun yang sangat khas dan tinggi serta hanya sedikit Ahli/Pendekar yang mampu menandingi ilmu mereka pada jamannya)
Berdasarkan catatan kuno, diketahui bahwa ilmu tombak tingkat tinggi Keluarga Yang mempunyai sejumlah keistimewaan, yakni : Ilmu Tombak Melekat/Berpilin dan Ilmu Tombak (Toya) Naga Perkasa yang mampu melumpuhkan/membunuh lawan tanpa menyentuh fisik. Catatan : Keluarga Yang merupakan patriot sejati Dinasti Sung yang tetap setia hingga akhir kejatuhan Dinasti Sung oleh Monggol). Kungfu Hsing I sendiri sempat lenyap dari dunia persilatan pasca meninggalnya Jenderal Yue Fei hingga sampai ditemukan kembali Kitab Kungfu Hsing I peninggalan Jenderal Yue Fei menjelang akhir Dinasti Ming oleh Ji Long Feng (Ji Jike). Kemudian Ji Long Feng menurunkan Kungfu Hsing I ke Keluarga Ma, Cao Ji Wu dan lain-lain hingga akhirnya muncul Kuo Yun Shen dan Sun Lutang sebagai ahli-ahli Kungfu Hsing I yang luar biasa.








Lima Leluhur Shaolin

Pasca pembakaran Kuil Shaolin dalam pertempuran kedua antara para pendeta Kuil Shaolin dengan 50.000 Tentara Qing bersenjata lengkap dan modern yang dibantu para Lhama Tibet dan Praktisi Pak Mei (White Eyebrow).

Kelima leluhur tersebut adalah :
a) Choi Tak-Chung (!��)
b) Fong Tai-Hung (�'*)
c) Ma Chiu-Hing (��)
d) Wu Tak-Tai (��)
e) Lee Sik-Hoi (N�)

Berdasarkan literatur lama, disebutkan bahwa Kuil Shaolin hancur total dan terbakar selama 40 hari 40 malam dalam serangan tersebut. Seluruh catatan kuno ribuan tahun termasuk sejumlah ilmu Kungfu legendaris dan senjata pusaka hilang atau habis terbakar.

Dari ribuan pendeta dan non pendeta Shaolin, hanya 5 orang yang lolos dari serangan tersebut dan kemudian mereka menyebar keseluruh Tiongkok sembari menyebarkan Shaolin Kungfu serta perlawanan anti Dinasti Qing. Kehancuran Kuil Shaolin diakibatkan oleh adanya pengkhianatan oknum Shaolin yang ternyata adalah antek-antek Dinasti Qing yang menyusup dan menabur racun diberbagai titik sumber air dan makanan para Bhiksu. Pada saat serangan kedua tersebut, kondisi fisik yang keracunan telah menyebabkan hilangnya kemampuan bertarung para Bhiksu dan Non Bhiksu Shaolin.

Dalam pertarungan pertama, para Petarung Kuil Shaolin berhasil mengusir puluhan ribuan tentara Dinasti Qing yang bersenjata lengkap. Kegagalan dalam serangan pertama tersebut, membuat Kaisar Qing di puncak kemarahan.

Sang Kaisar mengumpulkan tentara-tentara terbaik dari setiap legiun dan merekrut seluruh ahli bela diri Kungfu (termasuk para Lhama Tibet dan Praktisi Pak Mei) yang loyal kepada Dinasti Qing untuk bersama-sama menyerbu Kuil Shaolin serta menpersiapkan strategi penyusupan/perusakan dari dalam Kuil Shaolin.
Dikemudian hari, 5 Leluhur Shaolin ini identik pula dengan 5 Tokoh Utama yang terkenal, yakni :

a) Hung Hei-Koon *�� Hóng X+gun/Hung Hei Gun
Pencipta Kungfu Hung Gar Hung Hei Koon adalah murid utama dari Bhiksu Gee Sin Sim See. Beliau terkenal sebagai Ahli Gung Gee Fok Fu Kuen (Siu Lum Fook Fu Kuen) dan Cakar Harimau Sejati. Jurus cakar harimaunya terkenal sangat ganas dan bertenaga. Kebanyakan korban keganasan jurus Hung Hei Koon adalah para tentara Qing dan antek-antek Manchu.
b) Lau Sam-Ngan � < Liú Sny�n/Lau Sam Ngan
Pencipta Kungfu Lau Gar Beliau dikenal dengan julukan “Lau si 3 Mata”
c) Choi Kau-Yee !]� Cài Ji�yí/Choy Gau Yi
Pencipta Kungfu Choi Gar
d) Lee Yau-San N�q L� Y�ushn/Li Yau San
Pencipta Kungfu Lei Gar. Beliau adalah Guru dari Chan Heung, Pencipta Kungfu Choi Lei Fut
e) Mok Ching-Kiu �� Mò Q+ngji�o/Mok Ching Giu
Pencipta Kungfu Mok Gar

Wong Fei Hung
sumber gambar: http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Wong_fei_hung.jpg


Beliau adalah Ahli Kungfu, Pendiri Rumah Obat Pho Chi Lam dan sekaligus Shinshe Akunpuntur yang sangat terkenal dengan berbagai jenis ilmu Kungfu seperti : Ilmu Pasangan Harimau dan Bangau, Tendangan Tanpa Bayangan, Toan Ta, Toya 8 Diagram dan lain-lain. Murid-murid Beliau yang sangat terkenal antara lain : Lam Sai Wing, Leung Fong, Tang Fung dan Lin Wan Gai.
Wong Fei Hung merupakan anak dari Wong Kei Ying, salah satu Pesilat terkenal dari “10 Harimau Kanton”.

Pada masa hidupnya, Wong Fei Hung terkenal dengan berbagai pertarungan baik dengan para pesilat lokal maupun petarung asing demi mempertahankan “China’s Pride” yang pada saat itu jatuh hingga ke titik terendah. 2 (Dua) pertarungan yang sangat terkenal adalah pada saat Wong menjatuhkan lebih dari 50 orang pesilat gangster/bajak laut di pelabuhan hanya dengan sebatang toya dan pertarungan kedua adalah pada saat Beliau bersama dengan Liu Yong Fu berperang langsung dengan tentara Jepang di Taiwan.

Beliau sendiri merupakan murid langsung dari Pengemis Sakti So (Beggar So), Lam Fuk Sing dan ayahnya sendiri yang notabene adalah anak dari Wong Tai, murid langsung Luk Ah Choi, Ahli Kungfu Hung Gar dan sekaligus murid langsung dari pendeta Shaolin terkenal : Gee Sin Sim See, Li Bak Fu dan Hung Hei Koon.

WONG FEI HUNG DALAM FILM LAGA DI PERANKAN OLEH JET LE
Lie Syo Bun

Li Shu Wen N�� (1864 – 1934) (di komik kenji, disebut Lie Syo Bun)
adalah salah seorang legenda dalam dunia bela diri China, ahli dalam Ba Ji Chuan (k��) atau Kungfu 8 Mata Angin (Hakkyokuken).
Li Shu Wen dilahirkan di desa Zhang Sha, dia adalah penduduk asli kabupaten Cang propinsi Hebei yang terkenal sebagai tanah kelahiran aliran Kung Fu yang terkenal di penjuru RRC baik secara geografis maupun sejarah.

Pada masa kanak-kanak, Li Shu Wen dijual ke sekelompok opera (semacam ketoprak China) untuk belajar menjadi Wu Sheng (karakter pendekar lelaki dalam opera China) karena kemiskinan. Kakinya sempat cidera dan karena hal ini dia dipulangkan. Tersebutlah seorang Jin Dian Sheng yang selain seorang guru Ba Ji Quan, juga merupakan ahli pengobatan, maka Li berguru padanya.
Hingga akhir hayatnya, dia membenci orang yang sering siul-siul lagu lagu dair opera China. Bahkan murid-muridnya tidak berani bernyanyi atau bersiul lagu-lagu dari opera bila dia ada, karena mereka pasti akan dihukumnya. Walau begitu, kalau moodnya lagi bagus, dia akan memperagakan keahlian Wu Shengnya seperti berakrobat menggunakan kursi dan lainnya.

Derita di masa kecilnya ini akan mempengaruhi karakternya di masa dewasanya sekaligus membentuk karakter yang sangat khas bagi pembentukan ilmu Ba Ji quannya.

Li pertama kali mempelajari beladiri dari Jian Dian Sheng (1785 – ???) dari desa Meng. Kemudian dia mengembara ke desa Luo dan belajar dari Huang Si Hai disana.

kata-kata yang bagus dari buku Kenji Goh neh gan “Jangan takut kepada orang yang mempunyai banyak jurus, tetapi waspadalah kepada orang yang mempelajari satu jurus dan melatihnya terus menerus”

Yip Man

Ip Man (Yip Man) adalah seorang legendaries kungfu yang beraliran Wing Chun. Dia telah mempelajari Wing Chun sejak umur 13 tahun. Menurut Wikipedia, Yip Man adalah Master Kungfu (Sifu) pertama yang mengajari Wing Chun secara terbuka untuk umum.Yip Man lahir di Foshan tahun 1893 dari keluarga pedagang yang kaya, di umurnya yang ke-13 Yip belajar Wing Chun dari Chan Wah-Shun dan di teruskan oleh Ng Chung-sok sesuai pesan Chan sebelum meninggal.Umur 16, Yip meneruskan studinya di St. Stephen’s College, Hongkong, dimana sekolah tersebut diperuntukan orang-orang kaya dan orang asing di Hongkong.

Di sekolah ini Yip mulai dikenal sejak mengalahkan murip senior dengan beberapa gerakan kecil saja. Di umurnya ke-24 Yip kembali ke Foshan, dengan ilmu Wing Chunnya yang maju pesat, Yip tidak mendirikan sekolah ataupun perguruan disana, hanya mengajarkan kepada beberapa murid dan relasinya saja. Di masa kependudukan Jepang di China, Yip selalu menolak semua ajakan pemerintah Jepang agar Yip mau mengajari pasukan jepang bela diri.

Yip lalu kembali ke Hongkong dan mendirikan sebuah perguruan bela diri, Hampir semua bekas murid Yip menjadi orang terkenal, berhasil mendirikan perguruannya sendiri, menjadi pengatur bela diri dalam sebuah film atau bahkan bintang laganya sendiri, dan yang paling terkenal dari murid-murid Yip adalah Lee Xiao Long atau Bruce Lee.
IP MAN DALAM FILM DI PERANKAN OLEH DONNIE YEN
Huo Yen Chia

Huo Yanjia lahir di Tianjing, 1868 pada masa akhir dinasti Qing. Meskipun lahir dari keluarga tradisional Wushu, Huo Yuanjia lahir lemah dan rentan terhadap penyakit (pada usia dini dia menderita penyakit kuning dan asma), karena ini ayahnya menolak mengajarkan tradisional wushu kepada Huo. Namun begitu Huo mengamati diam-diam ayahnya ketika mengajari murid-muridnya berlatih bela diri dan mempraktekannya sendiri pada malam harinya.
Di tahun 1890, keluarganya di kunjungi oleh seorang petarung dari Henan dan menjajal saudara tertua dari Huo YanJia, dimana kakak tertua Huo dikalahkan oleh petarung ini. Secara mengejutkan Huo menantang petarung tersebut dan berhasil mengalahkannya. Sejak itulah Huo di angkat murid oleh ayahnya. Setelah peristiwa itu, Huo banyak mendapat banyak tantangan dari daerah-daerah tetangganya dan berhasil mengalahkan setiap tantangan, nama Huo semakin terkenal. Nama Huo terus semakin terkenal setelah dia juga mengalahkan seorang kepala bandit yang menyerah kelompok biksu.

Choi Hong Hi

Choi Hong Hi lahir pada 9 November 1918 di Hwa Dae,Myong Chun,Korea.
Sejak kecil ia mempelajari berbagai seni beladiri tradisional Korea, salah satunya Taekyon.Saat remaja ia bersekolah ke Jepang dan mempelajari Karate Shotokan di Dojo-nya Gichin Funakoshi hingga menyandang sabuk hitam DAN II.

Kembali ke Korea, Choi Hong Hi berkarir di militer. Karirnya terus melesat hingga berpangkat Mayor Jenderal. Atas kegemarannya pada seni beladiri Choi Hong Hi meramu teknik-teknik beladiri yang dikuasainya, termasuk karate shotokan hingga terciptalah beladiri yang dinamakannya Oh Dok Kwan. Sejumlah rekan menjadi murid pertama Choi.
Pada 1955 atau dua tahun pasca perang Korea Selatan dan Utara, lahirlah beladiri baru Tang So Do yang kemudian berganti menjadi Taekwondo (secara harfiah; jalan/seni tangan dan kaki).Choi kemudian pindah ke Kanada dan mendirikan ITF sebagai wadah taekwondo-in disana,sementara di dalam negeri pemerintah korea mendirikan WTF sebagai wadah resmi taekwondo-in bentukan pemerintah.Walaupun begitu kedua organisasi ini tetap menjalin

Keluarga Chen, Chen Fa Ke

salah satu penerus Tai Chi aliran Chen yang sangat terkenal pada masa hidupnya karena tidak ada satupun lawan yang dapat mengalahkannya. Banyak Ahli Bela Diri baik aliran keras maupun lembut serta berbagai aliran Bela Diri lain yang mengakui bahwa Chen Fa Ke adalah Pesilat Tak Terkalahkan pada jamannya.

Keluarga Yang, Yang Lu Chan (Yang Fu Kui).

Beliau adalah Pendiri Tai Chi aliran Yang. Pada masa hidupnya, Beliau juga terkenal sebagai Pendekar dengan julukan "Yang Wu Di = Yang Tak Terkalahkan". Keturunan Beliau dan penerusnya yang sangat terkenal antara lain : Yang Chien Hou, Yang Shao Hao, Yang Cheng Fu & Chen Man Ching. Ilmu Tai Chi Yang Lu Chan sendiri terkenal dengan sejumlah julukan, yakni Mien Quan (Cotton Fist)dan Hua Quan (Neutralising Fist).

Kuo Yun Shen (Guo Yun Shen/Yu Sheng)

terkenal dengan ilmu silatnya dan Nei Kung yang sangat tinggi. Beliau adalah ahli Kungfu Hsing - I (Xing Yi). Kuo Yun Shen dijuluki "Ban Bu Peng Kuo" karena terkenal dengan penguasaan ilmu Peng Quan ("Crushing Fist") yang sempurna, salah satu ilmu dari 5 Elemen Hsing I).
Konon Ilmu Tapak Kapasnya mampu merontokkan tubuh lawan cukup hanya dengan menyentuhnya. Kuo Yun Shen pernah menepuk 10 batubata dengan lembut dan semuanya hancur terburai. Beliau sendiri adalah murid terbaik dari Master Li Luoneng dan tidak pernah terkalahkan oleh siapapun pada jamannya. Hanya satu orang yang dapat mengimbangi Master Kuo Yun Shen, yakni Tung Hai Chuan dalam pertarungan sengit selama 3 hari 3 malam yang berakhir seri dan akhirnya mereka menjadi sahabat baik yang saling bertukar ilmu Kungfu.

Sun Lutang (Sun Fu Quan)

Beliau adalah Pencipta Tai Chi aliran Sun dan terkenal sebagai Ahli Hsing I dan Bagua. Beliau merupakan murid dari berbagai Ahli Kungfu seperti Bhiksu Wu, Kuo Yun Shen, Li Kui Yuan, Cheng Ting Hua (Ahli Baguazhang), Hao Wei Chen (Ahli Wu Yu Xiang Tai Chi) dan lain-lain. Julukan Beliau adalah : "Pendekar Kepala Harimau" dan "Lebih Pintar daripada Monyet Aktif"

Sokaku Takeda

Sokaku Takeda mempelajari AIKIJUTSU dari Saigo Tanomo , seorang pemimpin keluarga Takeda yang merupakan pewaris terakhir ilmu rahasia Oshikiuchi. Dalam suatu huru – hara nasional Jepang keluarga Takeda sebagai pengikut setia Tokugawa diserang dan hanya sebagian yang lolos dari maut . Sokaku Takeda termasuk diantara yang selamat. dari maut.

Kemudian sebagai pewaris ilmu rahasia keluarga Sokaku Takeda banyak melakukan perjalanan dari suatu kota – ke kota lainnya sambil menyebarkan ilmunya Aikijutsu kepada orang yang ia pilih. Tidak sembarang orang dapat menjadi muridnya. Selama masa perjalanan dan pengajaran ilmu rahasia tersebut Sokaku Takeda menjadi sangat terkenal ke seluruh Jepang dan menjadi legenda tersendiri.
Sokaku meninggal pada 25,april 1953 saat berusia 83 tahun di prefektur aomori Hokkaido

Yasutsune “Ankoh” Itosu

Yasutsune “Ankoh” Itosu lahir di Shuri -no Tobaru pada tahun 1830. Ia adalah salah seorang yang mencapai usia lanjut, 85 tahun dan berhasil menjadi ‘meijin’ atau orang sakti mandraguna yang begitu didambakan oleh setiap karateka. Berbagai kisah keperkasaan Itosu tersimpan di memori para murid, rekan, maupun lawan yang pernah berjumpa dengannya. Kemampuannya menahan, atau tepatnya menangkis sabetan samurai dalam suatu pertarungan masih menjadi misteri hingga kini.
Di penghujung hayatnya Itosu tetap gesit dan tangguh bila memainkan karatenya. Memang hanya tenaga fisiknya saja yang berkurang karena dimakan usia, namun kesaktiannya tetap saja tidak tertandingi.








Bruce Lee (Lee Jun Fan/Lee Siau Lung).

Praktisi Wing Chun dan Pendiri Jeet Kune Do (Intercepting Fist), salah satu murid IP MAN. Beliau adalah aktor sekaligus seniman bela diri yang berangkat dari hobi perkelahian jalanan bahkan dengan anggota2 geng mafia. Pada masa hidupnya, Beliau terkenal dengan sejumlah pertarungan nyata dengan berbagai praktisi bela diri baik pada masa syuting film maupun hari-hari yang telah ditentukan.

Berikut adalah daftar sejumlah pertarungan Bruce Lee yang tercatat :
a) Pada tahun 1958, Bruce Lee mengalahkan Juara Boxer Inggris 3x, Gary Elms di ronde ketiga dengan KO dalam kejuaran Hongkong Inter School Amateur Boxing Championship

b) Sebelum berhadapan dengan Gary Elms, Bruce Lee mengalahkan Shen Yuen, Lieh Lo dan Yang Huang semuanya di ronde pertama dengan KO

c) Bruce Lee mengalahkan Pu Chung, Ahli Kungfu Choy Li Fut dengan KO di ronde pertama dalam pertarungan Full Contact Body. Sponsor pertarungan tersebut adalah Wong Sheung Leung

d) Selama tahun 1959-1960, Bruce Lee terlibat banyak pertarungan di jalanan dan rata-rata korbannya KO atau cacat, sehingga pihak Kepolisian menjadi sibuk akibat hobi Beliau

e) Pada tahun 1962, Bruce Lee mengalahkan Uechi juara Karate Sabuk Hitam dengan KO 11 detik di Seattle. Taki Kimura justru menghitung KO tersebut dalam waktu 10 detik!

f) Pada saat syting film The Big Boss di Thailand, Bruce menjawab tantangan dari para Muai Thay dengan meng-KO wakil mereka hanya dalam hitungan detik

g) Pada saat syuting film Enter The Dragon, Bruce juga menjawab tantangan seorang Karateka Ban Hitam dengan meng-KOnya dalam hitungan detik )

Dalam beberapa kesempatan, Bruce menjawab tantangan dari berbagai ahli bela diri baik dengan menggunakan tangan kosong maupun senjata, namun semua lawannya rata-rata mengalami nasib KO atau tidak dapat melanjutkan pertarungan. Pada umumnya pertarungan tersebut disaksikan banyak orang atau ahli-ahli bela diri lainnya )

Pertarungan yang terlama dan cukup menguras energi Bruce Lee adalah pada saat Beliau berhadapan dengan Wong Jack Man, ahli Xing Yi, Kungfu Shaolin Selatan dan Tai Chi. Konon Wong Jack Man adalah petarung Kungfu dari Chin Woo School.

Pertarungan selesai dalam waktu 20-25 menit dengan kemenangan Bruce Lee. Di lain kesempatan, Wong Jack Man mengajukan tantangan kembali namun Bruce Lee tidak pernah menanggapi. Belajar dari pertarungan tersebut, Bruce mengintegrasikan seluruh kemampuan dan ilmu bela dirinya dan akhirnya menciptakan aliran bela diri baru, yakni : Jeet Kune Do



Quote:Original Posted By mercurius
ini satu gan, salah satu master beladiri yang merupakan penemu aliran GMjk-ryk ([?A) cikal bakal aliran Kyokushin dan Kushin-Ryu (KKI kalo di Indonesia)


ChMjun Miyagi (?? w, Miyagi ChMjun, April 25, 1888—October 8, 1953)

Dilahirkan di Higashimachi, Naha, Okinawa pada tanggal 25 April, 1888.
Anak angkat dari seorang pengusaha kaya.

Miyagi mulai belajar BudM (seni beladiri jepang) pada usia 12.
Dia pertama kali belajar BudM dari Ryuko Aragaki pada tahun 1900.
Ryuko Aragaki memperkenalkan Miyagi muda untuk dasar-dasar dan fundamental BudM. Ryuko Aragaki khusus mengajarkan Junbi-undo, Hojo-undo, kihon Waza, dll.

Setelah periode pelatihan dua tahun Ryuko Aragaki memperkenalkan Miyagi muda kepada Kanryo Higashionna. Di bawah bimbingan Guru ini, Miyagi menjalani pelatihan pembelajaran sistem yang sangat lama dan kompleks dari Naha-te (beladiri dari daerah Naha, Okinawa)

Setelah kematian Guru Kanryo Higashionna, Miyagi melakukan perjalanan ke Propinsi Fukien di Cina mengikuti jejak gurunya terdahulu (Kanryo Higashionna).
Di Cina ia mempelajari ilmu beladiri Shaolin dan Pa Kua (beladiri tinju Cina). Dari pencampuran berbagai ilmu beladiri ini, aliran beladiri baru muncul.
Namun, baru pada tahun 1929 Chojun Miyagi menamai aliran ini dengan nama GMjk-ryk, yang berarti aliran keras-lembut

Setelah beberapa tahun di Cina, Chojun Miyagi kembali ke Naha di mana ia membuka dojo (sekolah pelatihan) dan mengajar selama bertahun-tahun.
Reputasi ChMjun Miyagi sebagai ahli karate sangat tenar, bahkan KanM JigorM, pendiri judo, datang ke Okinawa untuk belajar jurus karate tertentu padanya.
Prestasi terbesarnya terletak pada popularisasi dan organisasi pengajaran metode-metode karate.

ChMjun Miyagi adalah seorang yang sangat lembut dan dikatakan bahwa ia adalah orang yang sangat rendah hati. Ia hidup sesuai dengan prinsip-prinsip seni bela diri, yaitu tanpa kekerasan.
ChMjun Miyagi meninggal di Okinawa pada tanggal 8 Oktober 1953 akibat serangan jantung

nama ChMjun Miyagi dijadikan sebagai referensi untuk nama karakter dalam film seri The Karate Kid yang dibintangi aktor alm. Pat Morita, "Mr Miyagi".

Quote:Original Posted By Xiao.Qiao.
urun ya gan
So Doshin




So Doshin memberikan pelatihan Khusus kepada Sonny Chiba, dalam persiapan pembuatan Film Shorinji Kempo tahun 1976




kerjasama dalam perkembangan taekwondo kini.


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Morihei Ueshiba Foundrt AIKIDO



Morihei Ueshiba (植芝 盛平 Ueshiba Morihei?, lahir di Tanabe, Wakayama, Jepang, 14 Desember 1883 – meninggal di Iwama, Ibaraki, 26 April 1969 pada umur 85 tahun) adalah pendiri seni bela diri Jepang Aikido.

Di kalangan murid aikido (aikidoka), ia dipanggil Kaiso (Pendiri), atau Osensei (Guru Besar). Keponakannya yang bernama Noriaki Inoue menjadi pendiri seni bela diri shin'ei taido yang serupa dengan aikido.

Morihei Ueshiba dilahirkan pada tahun 1883 sebagai putra keluarga petani di Tanabe, Prefektur Wakayama.

Ia bersekolah di Sekolah Menengah Tanabe (sekarang Sekolah Menengah Pertama-Atas Negeri Tanabe Prefektur Wakayama) namun tidak tamat. Setelah sempat bekerja di kantor pajak, ia membuka toko grosir alat-alat tulis. Sambil berdagang, ia belajar seni bela diri kitō-ryū dan kenjutsu shinkage-ryū. Sewaktu mengikuti wajib militer, ia ikut serta dalam Perang Rusia-Jepang. Sekitar waktu itu pula, ia belajar mendalami seni bela diri yagyū shingan-ryū di dojo pimpinan Masakatsu Nakai.

Setelah selesai wajib militer, Ueshiba pindah ke Hokkaido untuk menjadi petani perintis yang membuka lahan pertanian di Desa Shirataki, Distrik Monbetsu (sekarang Engaru, Hokkaido). Sambil juga bertugas sebagai penyuluh pertanian di desa para perintis, ia mengundang Takeda Sōkaku untuk mengajarinya belajar Daitō-ryū Aiki-jūjutsu.

Ueshiba kembali ke kampung halaman pada tahun 1917 setelah mendengar ayahnya dalam keadaan kritis.

Setelah terjadi Peristima Oomoto, Aikibudō memisahkan diri dari Oomoto. Atas usaha sendiri, Ueshiba mendirikan bela diri Kōbukai (皇武会?). Setelah berganti nama beberapa kali, dojo bernama Kōbukan dibukanya tahun 1931 di Shinjuku, Tokyo. Pada 1940, Yayasan Kobukan (Isamu Takeshita menjabat direktur pertama) mendapat pengakuan dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Jepang.

Pada 9 Februari 1948, seni bela diri yang dirintisnya diganti nama menjadi Aikikai (Aikibudō diteruskan oleh Noriaki Inoue).
Pada 1969, Ueshiba meninggal dunia, dan dimakamkan di Tanabe, Wakayama.


Quote:Original Posted By konohablueflash
1949 - All Japan Judo Championship (Kimura’s second Hikiwake)

- Ishikawa (kiri) & Kimura (kanan) -

- Kimura membanting Ishikawa dengan teknik Hane Makikomi -


Sejak perang dunia kedua berakhir, Kimura tidak punya kesempatan sama sekali untuk berlatih Judo. Ia mencoba menafkahi keluarganya dengan beragam pekerjaan yang tidak tetap, seperti menjadi makelar untuk penjualan batubara, bodyguard, dsb. Namun, sebelum turnamen judo, sahabatnya selalu datang untuk memberikan bantuan dana perjalanan dan oleh-oleh untuk menyemangati dia untuk membawa piala kemangan pulang ke daerahnya.

Kimura (32) mengikuti Kejuaraan Judo Seluruh Jepang yang diadakan di Kodokan untuk terakhir kalinya pada tanggal 5 Mei 1949. Dalam perjalanannya dari Kumamoto menuju Tokyo. Seorang peramal mengatakan padanya untuk segera kembali ke Kumamoto karena sesuatu yang buruk mungkin akan menimpanya. Kimura tidak mempedulikannya dan tetap berangkat menuju Tokyo. Hal pertama yang ia lakukan saat tiba di Tokyo adalah, ia langsung menuju Kodokan dan berlatih dengan judoka dengan terbaik disana pada saat itu, Yoshimi Osawa. Kimura merasa lega karena ia tak sekuat dahulu, tapi secara umum ia tak banyak kehilangan kekuatan maupun kemampuannya. Yoshimi Osawa pernah menuliskan, " Saya pernah bertarung melawan Kimura pada Kejuaraan Seluruh Jepang tahun 1949, --- saya ingat pada saat sesi latihan, dia rutin melempar saya keluar matras hingga jatuh diatas lantai kayu yang keras."

Di pertandingan pertamanya, ia mengalami pertarungan yang sengit melawan Teruhisa Hattori, DAN 6(170cm, 110 kg). Hattori merupakan juara dari Kejuaraan se Jepang timur. Dalam dua ronde tambahan, Kimura menjatuhkan Hattori dengan de-ashi barai yang dilanjutkan dengan Ude Garami. Pada pertandingan kedua, ia menjatuhkan Yoshimi Osawa, DAN 5 , ( Saat ini DAN 9, 163cm, 110kg ) dan menguncinya dengan Kuzure Kami Shiho Gatame. Osawa dianggap sebagai salah satu judoka dengan teknik terhebat. Osawa pernah mengalahkan Yasuichi Matsumoto pada pertemuan di Fukuoka (1948) dengan teknik Uranage. Ia memenangkan babak semifinal melawan, Itoh, DAN 7 (190 cm, 100kg) dengan dominasi (Ippon seoi nage namun keluar arena) . Itoh (37) , DAN 7, merupakan runner up pada 1934 ( umur 22, pelajar dari Busen ) dan 1948. Itoh adalah judoka hebat yang spesialisasinya pada teknik Osoto gari dan Uchimata. Karena Kimura sudah lama tak berlatih, ototnya kram pada saat ia mengaplikasikan osotogari kepada Itoh.

Ishikawa membanting Daigo (23) dengan Ippon Seoi Nage di semi final.

Takahiko Ishikawa (32), DAN 6, akan bertarung melawan Kimura untuk ke empat kalinya di final. Kimura menyerang dengan Ippon seoinage ,Osoto-gari dan Hane-makikomi, sementara Ishikawa membalasnya dengan Tai-otoshi. Pertarungan sengit itu berlangsung hingga melewati 3 kali ronde tambahan dengan tiada seorang dari mereka yang berhasil menjatuhkan hingga mendapat poin minimal waza ari. Hingga pada akhirnya, Mifune Kyuzo, DAN 10, memutuskan bahwa mereka berdua adalah juaranya. Pertarungan ini adalah Hikiwake (seri) kedua bagi Kimura.

-Kimura mencoba membanting Tokuharu Itoh (1949)-


Kejuaraan Judo Antar Sekolah - kejuaraan beregu 1939 - Ude garami sambil berdiri

- Kimura mendemonstrasikan Ude Garami berdiri -


Pada pertandingan final, sekolahnya Kimura, SMP Chinsei melawan SMP Perdagangan Kyoto. Sekolah tersebut terkenal akan kemahirannya dalam Newaza ( Groundwork ). Setiap tim memiliki 5 anggota, Kimura harus melawan melawan 3 sisa dari tim lawannya karena tim nya sudah kehilangan 4 anggota. Kimura mengalahkan 2 judoka dengan Osoto gari. Kapten SMP Perdagangan Tokyo, coba menjatuhkan Kimura. Dengan cepat Kimura mengaplikasikan teknik kuncian Ude garami sambil berdiri dan memenangkan gelar juara bagi sekolahnya. Walaupun Ude garami dan teknik sejenis telah eksis semenjak bertahun-tahun sebelumnya, namun Kimura lah yang dianggap sukses mengaplikasikannya dalam sebuah kompetisi.

DAN 5 pada umur 18 tahun
Kimura dilahirkan pada 10 September 1917 di Kumamoto, Jepang. Pada maret 1933, ia mendapatkan peringkat DAN 2 setelah mengalahkan 4 anggota regu lawan termasuk kaptennya. Sensei Ogawa sangat terkejut saat mengetahui bahwa judo-gi ( Baju Judo) Kimura telah bawah kuyup oleh keringat sebelum turnamen dimulai. Setelah ditanyakan, Kimura menjawab bahwa ia baru menyelesaikan randori (sparring) selama 2 jam dengan tim Polisi. Bahkan pada umur itu, Kimura berlatih 5 jam sehari, ditambah dengan 300x push-up. Nampaknya ia sangat percaya diri dengan stamina dan kemampuannya. Pada Juni 1934, ia mendapat DAN 4 setelah mengalahkan 6 lawan (masing-masing merupakan DAN 3 & 4) berturut-turut. Pada 1935, pada umur 18, ia menjadi pemegang DAN 5 termuda setelah mengalahkan 8 lawannya berturut-turut di Kodokan.


Quote:Original Posted By jalak pengkor
Jago-jago beladiri asal Indonesia :


  • Bang Madi (Dari Gang Tengah - Aliran Kuno)
  • Bang kari (Dari Tangerang - Aliran Kuno)
  • Mama Syahbandar (Dari Pagaruyung - Pencipta Aliran Syahbandar)
  • Mama Sera/KH. Raden Sarean (Dari Bogor - Pencipta Aliran Sera)
  • Abah Khaer (Dari Bogor - Kemungkinan disebut sebagai pencipta aluran Cimande)
  • Rd. H.Ibrahim (Pencipta Maenpo Aliran Cikalong)
  • Pitung (Rawa Belong Jakarta - Diyakini sebagai ahli Silat Aliran Cingkrik)
  • Aki Nampon (Padalarang - Pendiri Nampon)
  • S. Andadinata (Cicalengka Bandung - Pendiri Margaluyu)
  • H. Achmad Sudrajat (Bandung - Pencipta Tarung Drajat)
  • Fransino Tirta (Jakarta - MMA dan BJJ)
  • Herman Suwanda (Bandung - Aliran Cimande (Mande Muda))
  • Bambang Suwanda (Bandung - Aliran Cimande (Mande Muda))
  • Rd. Anggakusumah (Bandung - Pencipta Aliran Timbangan)
  • Ajengan Sanoesi (Cikaret - Diyakini sebagai pencipta Aliran Cikaret)
  • Rd. Aleh (Garut - Pendiri Panglipur)
  • Rd. Eni Rukmini Sekarningrat (Garut - Putri Rd. Aleh - Panglipur)
  • Lie Cheng Oek -> Ki Marhali -> H.Ghozali -> H. Hasbullah (Betawi - Aliran Beksi)
  • Kwe Tang Kiam -> leluhur keluarga H. Moch Zaelani -> H Moch. Zakaria (Betawi - Silat Kwitang)


Dan masih banyak lagi ahli-ahli beladiri lokal yang ceritanya ga ke ekspos. Malah kalo boleh bilang, orang lokal juga banyak yang kemampuannya setara atau bahkan melebihi orang luar.

Silahkan kalo mau menambahkan, tapi tokoh nyata bukan fiksi.



Gichin Funakoshi Founder aliran karate Shotokan


chin Funakoshi (船越 義珍 Funakoshi Gichin?, lahir di Shuri, Okinawa, 10 November 1868 – meninggal 26 April 1957 pada umur 88 tahun) adalah pencipta aliran karate Shotokan yang merupakan salah satu dari aliran utama karate, dan sekaligus dianggap sebagai "bapak karate modern".
Funakoshi mengikuti ajaran dari guru bernama Ankō Itosu hingga menjadi salah satu master karate Okinawa yang mengajarkan karate kepada penduduk kepulauan utama Jepang pada tahun 1921. Ia mengajar karate di berbagai universitas di Jepang, dan diangkat sebagai ketua kehormatan Asosiasi Karate Jepang ketika baru didirikan pada tahun 1949.

Gichin Funakoshi dilahirkan di Shuri, Okinawa sekitar tahun 1868 ketika Jepang sedang berada dalam zaman Restorasi Meiji. Kedua orangtuanya adalah penduduk asli Okinawa yang memakai nama keluarga TominakoshiAyahnya bernama Gisu. Setelah masuk sekolah dasar, Gichin bersahabat baik dengan putra Ankō Asato, seorang master karate dan kendo yang nantinya menjadi guru karate pertamanya.

Keluarga Funakoshi sangat menentang undang-undang yang mengharuskan orang untuk memotong rambut yang ditata dengan model rambut chonmage. Seperti halnya biksu, dokter pada zaman Meiji memang tidak dibenarkan menata rambut dengan model chonmage. Keputusan untuk tidak mau memotong rambut, mengakibatkan Funakoshi tidak diizinkan masuk sekolah kedokteran, walaupun dirinya sudah lulus ujian masuk.Sebagai orang terpelajar yang terdidik dalam sastra Cina Klasik serta filsafat Jepang, Funakoshi bekerja sebagai asisten guru di Okinawa. Pada waktu itu pula, hubungan dirinya dengan keluarga Asato menjadi semakin dekat. Ia mulai sering bepergian pada malam hari ke rumah kediaman keluarga Asato untuk menerima pelajaran karate dari Ankō Asato.

Karate Shotokan

Funakoshi menguasai kedua aliran karate Okinawa yang populer pada waktu itu, Shōrei-ryu dan Shōrin-ryu. Aliran karate yang didirikannya diberi nama Shotokan yang berasal dari nama pena Funakoshi, Shoto yang berarti gelombang pinus (gerakan daun-daun pinus ketika angin bertiup). Selain sebagai master karate, Funakoshi adalah seorang filsuf dan penyair yang produktif. Ia sering diberitakan berjalan hingga jauh sekali di dalam hutan untuk bermeditasi dan menulis puisi. Kan berarti aula latihan atau rumah, sehingga Shotokan berarti rumah Shoto. Nama aliran karate ini diciptakan oleh murid-murid Funakoshi yang memasang plang nama bertuliskan Shoto kan di atas pintu masuk dojo tempat mereka berlatih.

Pada akhir 1910-an, Funakoshi telah memiliki banyak murid, di antaranya dianggap mampu untuk meneruskan ajaran sang guru. Funakoshi sendiri melanjutkan usahanya untuk menyebarluaskan karate Okinawa, dan berkelana ke kepulauan utama Jepang pada tahun 1922.

Pada tahun 1939, Funakoshi mendirikan dojo Shōtōkan yang pertama di Tokyo. Ia juga mengubah sebutan untuk seni beladiri yang diajarkannya, dari tōte (唐手?) yang terdiri dari dua aksara kanji: 唐 (tō, kara; Dinasti Tang atau Cina) dan 手 (te, tangan) menjadi karate (空手?, tangan kosong). Keduanya ditulis dengan aksara kanji yang berbeda, walaupun sebetulnya 唐手 dapat dibaca secara kun'yomi sebagai karate. Funakoshi percaya bahwa istilah baru yang diciptakannya tidak akan menimbulkan kesalahpahaman bahwa karate berasal dari seni bela diri Cina.

Di Tokyo, Funakoshi mendirikan Asosiasi Karate Jepang (JKA) pada 1949, dan diangkat sebagai ketua kehormatan. Ia tetap tinggal di Tokyo hingga tutup usia pada tahun 1957.

Peninggalan

Funakoshi menerbitkan sejumlah buku mengenai karate, termasuk autobiografi Karate-Do: My Way of Life. Peninggalan terpentingnya berupa sebuah dokumen yang berisi filsafat latihan karate yang sekarang disebut niju kun atau "20 Prinsip Karate". Prinsip-prinsip tersebut merupakan dasar pemikiran bagi semua murid Shotokan, dan diterbitkannya dalam buku berjudul The Twenty Guiding Principles of Karate. Di dalam buku ini , Funakoshi menerangkan 20 prinsip yang harus dipatuhi murid karate agar dapat "menjadi manusia yang lebih baik". Karate-Do Kyohan "The Master Text" karya Funakoshi hingga kini tetap merupakan buku yang paling lengkap, berisi penjelasan tentang sejarah, dasar-dasar, kata, dan kumite.

Monumen peringatan



Gichin Funakoshi sedang latihan dengan makiwara, tahun 1924.
Monumen untuk Gichin Funakoshi didirikan oleh Shotokai di sebuah kuil di Kamakura bernama Engaku-ji pada 1 Desember 1968. Batu ini dirancang oleh Kenji Ogata dan bertuliskan kaligrafi karya Funakoshi dan biksu kepala bernama Sōgen Asahina (1891-1979). Pada batu monumen ini bertuliskan prinsip kedua dari 20 Prinsip Karate, "Karate ni sente nashi" ("Tidak ada serangan pertama dalam karate"). Di sebelah kanannya terdapat batu bertuliskan puisi yang ditulisnya ketika dalam perjalanan ke Jepang pada tahun 1922.
Batu kedua berisi tulisan yang dibuat oleh Nobuhide Ohama, dan diterjemahkan sebagai:[6]
“ Sensei karate-do Funakoshi Gichin dilahirkan di Shuri Okinawa pada 10 Juni 1870. Sejak sekitar usia sebelas tahun, ia mulai belajar tō-te jutsu dari Azato Anko dan Itosu Anko. Ia berlatih dengan rajin dan pada tahun 1912 diangkat sebagai ketua Shobukai Okinawa. Pada Mei 1922, ia pindah ke Tokyo dan menjadi sensei profesional karate-do. Ia mengabdikan seluruh hidupnya bagi pengembangan karate-do. Ia hidup hingga usia delapan puluh delapan tahun, dan meninggalkan dunia ini pada 26 April 1957. Sambil melakukan reinterpretasi to-te jutsu, Sensei menyebarluaskan karate-do tanpa menghilangkan filsafat aslinya. Seperti halnya bugei (seni bela diri klasik), puncak dari "mu" (pencerahan) adalah: untuk memurnikan dan membuat seorang menjadi kosong melalui transformasi dari jutsu ke do. Melalui kata-kata terkenalnya, "Karate ni sente nashi" ("Tidak ada serangan pertama dalam karate") dan "Karate wa kunshi no bugei" ("Karate adalah seni bela diri orang bijaksana), Sensei membantu kami untuk mengerti makna jutsu secara lebuh baik lagi. Kami, para murid setia, dengan maksud memperingati jasa dan kontribusinya sebagai perintis karate-do modern, membentuk Shotokai dan mendirikan monumen ini di Enkakuji. "Kenzen ichi" ("Kepalan dan Zen adalah satu").
SISWA ATAU MURID-MURID Gichin Funakoshi ADALAH SEBAGAI BERIKUT: 

Hironori Ōtsuka, Gigō Funakoshi (anak laki-lakinya), Isao Obata, Shigeru Egami, Teruyuki Okazaki, Tetsuhiko Asai, Masatoshi Nakayama, Hidetaka Nishiyama, Tsutomu Ohshima, Taiji Kase, Mitsusuke Harada, Hirokazu Kanazawa, Won Kuk Lee. 
Masutatsu Oyama JUGA SALAH SATU MURID FUNAKOSHI.

Original Posted By tompodung
ada satu lagi tuh yang gak masuk penemu Karate aliran kyokushin



Kyokushin kaikan (u(?) adalah sebuah aliran karate yang didirikan oleh Masutatsu Oyama ('q
T Lyama Masutatsu?). Aliran ini menekankan latihan fisik dan full-contact kumite, yakni latih-tanding (sparring) tanpa pelindung. Kyokushin memiliki arti kebenaran tertinggi, yang diyakini oleh Mas Oyama sebagaimana karate itu seharusnya diajarkan dan dipelajari. Kurikulum Kyokushin menekankan pada pertarungan realistik dan kekuatan fisik.

Masutatsu Oyama, pendiri aliran Kyokushin, lahir sebagai seorang Korea yang bernama Choi Hyung Yee. Sewaktu kecil di Korea, beliau mempelajari seni bela diri Korea yang bernama Chabee. Chabee mendapat pengaruh dari seni bela diri Tiongkok "Seni 18 Telapak Tangan" yang dikembangkan lebih lanjut oleh orang Korea menjadi Chabee. Sejak kecil, Choi Hyung Yee bukanlah seorang anak yang diam saja dan bersabar kalau diganggu. Ia sering terlibat dalam perkelahian, apalagi bila ia atau teman-temannya diganggu. Kepribadian yang agresif inilah yang ia wariskan ke Kyokushin menjadi sebuah aliran yang menekankan offense, dan pentingnya menjatuhkan lawan secepat mungkin.


Wang Zi-Ping

Grandmaster Wang Zi-Ping was a Chinese-Muslim practitioner of Chinese Martial Arts
Lahir : 1881 , Changzhou, Hebei, China
Wafat : 1973 (aged 91–92), karena sakit
Founder of Ching Long Jian and Quan Shr Er Shr Fa
Wang Zi-Ping (1881-1973) adalah seorang China-Muslim praktisi Seni Bela Diri China dan obat tradisional dari Changzhou , Propinsi Hebei (sekitar 180 km di utara Beijing) . Ia menjabat sebagai pemimpin dari Shaolin Kung Fu divisi Seni Bela Diri pada tahun 1928 dan juga Wakil Ketua Asosiasi Wushu China. Wang dikenal karena penguasaannya atas Cha Quan, Hua Quan, Pao Chuan , Bajiquan , dan Tai Chi Chuan .

Di awal hidupnya, Wang adalah anggota kelompok revolusioner bawah tanah yang dikenal sebagai "The Righteous and Harmonious Fists" selama Pemberontakan Boxer[1898 -- 1901]. Hal ini diyakini timbul dari kenyataan bahwa Zi Ping pernah tinggal sebagian besar hidupnya di bawah kekuasaan kolonial Eropa. Pemberontakan Boxer ini sama sekali bukan pemberontakan anti pemerintah Qing. Justru mereka mendukung pemerintah Qing dalam menghadapi kekuatan kolonial barat yang makin menguasai China. Slogan mereka adalah "dukung Qing, hancurkan orang asing".

Setelah pemberontakan ditumpas maka Wang Ziping melarikan diri ke Jinan di Provinsi Shandong. Di sana ia bertemu dengan Yang Hongxiu, juga seorang pelarian, seorang grandmaster Wushu. Kemudian Wang Ziping belajar banyak dari Yang Hongxiu, salah satunya seni Cha Quan.

Kemudian perlahan-lahan Wang Ziping membangun reputasinya. Wang mengembangkan "Quan Sdr Er Shr" (Dua puluh Jurus) serta "Ching Long Jian" (Pedang Naga Hijau).

Dia digantikan oleh putrinya Ju-Rong Wang dan cucu-nya Grace Wu, Xiaoping wu dan Helen Wu, yang kemudian menjadi ahli bela diri yang terkenal di China.

Seratus delapan puluh kilometer dari utara Kota Terlarang (Beijing saat ini), terletak Changzhou, tempat tinggal suku Hui. Hui adalah suku Muslim di Cina. Namun, selain Islam, ada hal yang menjadi kecintaan anggota suku, yakni tradisi seni bela diri.

Sebelum penemuan senjata, Wushu merupakan alat utama pertempuran dan pertahanan diri di Cina. Para pemimpon Hui selalu mendorong anggotanya mempelajari Wushu sebagai 'kebiasaan suci' demi memperkuat disiplin dan keberanian untuk memperjuangkan sekaligus bertahan di tanah mereka.

Saat itu masjid-masjid, bagi suku Hui, bukan hanya tempat untuk beribadah, tapi juga medan latihan bagi grandmaster untuk menempa dasar-dasar Wushu kepada murid-murid yang antusias.

Seperti banyak Hui yang lain, Wang Ziping lahir di tengah keluarga miskin. Ayahnya bekerja sebagai petinju bayaran. Saat masih bocah, Ziping menunjukkan keinginan kuat belajar Wushu. Bela diri ini adalah identitas Hui. Tidak ada Hui--yang saat itu hanya senilai upah garam--akan berani menjalani hidup tanpa "Latihan Delapan belas Pukulan Pertempuran" dan "Tinju Diagram Delapan" melekat pada tubuh dan pikiran.

Selain Wushu, Hui juga mendalami ajaran Islam. Dengan demikian kehidupan Hui adalah campuran antara buruh miskin, latihan keras dan spiritual mendalam. Kemampuan luar biasa mereka dalam Wushu bukan sesuatu yang datang sekejap mata.

Begitu pula yang dialami Ziping. Di tengah pelajaran mengaji Al Qur'an, Ziping juga harus mengangkat batu berat untuk membangun stamina, kekuatan dan galian parit yang kian lama kiat luas begitu kemampuannya melompat meningkat. Keseimbangan yang baik diasah dengan cara berbahaya. Zipping ditanam dalam tanah.
Saat itu pula Zipping membaca lantunan zikir. Kekuatan dan keseimbangannya pun bertambah berlipat ganda. Konsentrasi yang biasa dilakukan saat shalat sebagai tuntutan dalam Islam menjadi tulang punggung sesolid batu bagi gerakan mengalir Wushu.

Iklim di Changzou cukup sejuk ketika musim panas, namun dingin saat musim salju. Dalam bulan-bulan musim dingin salju jarang turun sehingga memungkina latihan tetap digelar. Zipping berlatih dengan seluruh elemen untuk membuat tangguh tubuhnya. Begitu ia menginjak usia 14 tahun, ia sudah bisa melompat lebih dari 3 meter dari posisi berdiri.

Sayang bocah dengan tubuh setegap pria dewasa dan kualitas petarung itu tak memiliki guru. Ayahnya yang keras kepala menolak memasukkan Zipping ke sekolah Wushu. Setengah putus asa mencari guru dan teman, ia jatuh ke dalam komunitas rahasia yang menyebut diri mereka "Jurus Kebenaran dan Keharmonian".

Akhirnya Wang Zipping memutuskan pergi dan mengembara ke selatan Jinan, di mana ia menjadi musafir yang tinggal di sebuah Masjid Besar. Dalam ruang utama masjid itulah, Zipping bertemu pria seperti dirinya, seorang petinju. Ia bernama Yang Hongxiu, grandmaster Wushu yang akhirnya menjadi gurunya.

Dan Zipping pun dengan serius mulai mempelajari gerakan burung dan mamalia, seperti elang menukik menyambar mangsa, gerakan kelinci melintas padang rumput, hingga lompatan jitu anjing menghindar dari bahaya. Ia menyerap semua karakter gerakan itu kemudian menciptakan gayanya sendiri. Stamina dan refleksnya yang kian berkembang, membuat Zipping tak hanya kuat tetapi juga cepat--sebuah kombinasi mematikan dalam Wushu.

Seorang dianggap Grandmaster ketika ia mampu menggunakan alat apa pun sebagai senjata. Pengembangan kemampuan ini adalah seni sekaligus kebutuhan dalam Wushu. Zipping, menjadi luar biasa fasih dengan semua senjata utama.

Dia sangat mahir terutama dalam melakukan Qinna, yakni teknik sergapan yang dapat mengunci sendi dan otot-otot lawan dalam persiapan melakukan serangan dahsyat; Shuaijiao. Nama yang terakhir itu adalah gaya bertarung tangan kosong yang menggabungkan prinsip Tai Chi, Hard Qigong dan Teknik
Meringankan Tubuh.

Ia mendapat pengakuan sebagai seniman bela diri yang utuh. Pada saat bersamaan ia juga pakar dalam trauma tulang. Ia mengombinasikan pengetahuan mendalam dalam Qinna dengan ketrampilang mengatur tulang. Akhirnya ia menemukan sistem penyembuhan untuk cedera Wushu dan olahraga di utara Cina.

Legenda Klasik
Banyak kisah, ada yang asli dan juga sekedar mitos, yang telah disematkan pada sosoknya. Namun yang selalu diulang adalah kisah satu ini.

Selama melakukan praktek pengobatan di Jiaozhou, Jerman ditugaskan untuk membangun rel kereta api dari kawasan itu menuju Jinan. Proyek mercusuar itu adalah harga mahal yang harus dibayar setelah Ratu Ci'xi gagal dalam pemberontakan tinju. Rel dibuat dengan yang tujuan memperluas dan mengkokohkan kontrol Eropa atas daratan Cina.

Reputasi Zipping bukannya tak diketahui oleh Jerman. Lebih cerdas dan berani dari pada koleganya, para Jerman berupaya mempermainkannya. Seorang petinggi militer Jerman bersiasat dengan menempatkan penggilingan batu besar di depan stasiun rel kereta api dan menantang siapa pun untuk mengangkatnya.
Zipping yang tidak pernah bisa tahan dengan penghinaan terhadap orang Cina, secara alami langsung gusar.

Seperti yang diharapkan Jerman, Zipping masuk perangkap.
"Bagaimana kalau saya bisa mengangkatnya," tanya Zipping.
"Maka gilingan itu menjadi milikmu," para Jerman menjawab dengan tampang mengolok-olok.
"Bila saya gagal?"
"Maka kamu harus membayar,"

Zipping denga mudah mengangkan gilingan batu itu, meninggalkan para Jerman tercengang-cengang. Seorang warga Amerika yang bekerja sebagai guru fisika di tempat itu, menyaksikan aksi Zipping. Ia pun menantang duel.

Saat berjabat tangan mengawali pertandingan, tiba-tiba si Amerika dengan kuat memegang tangan Zipping dan berupaya membantingnya ke tanah. Zipping secepat kilat menyapukan kaki ke bagian bawah tubuh lawannya dan membuatnya ambruk.

Karena reputasinya, Zipping ditunjuk sebagai kepala Divisi Shaolin di Institut Pusat Seni Bela Diri. Ia juga pernah menjabat wakil presiden Asosiasi Whusu Cina, organisasi Wushu tertinggi di CIna.

Ia memegang banyak gelar dan tanggung jawab, termasuk konsultan sejumlah rumah sakit besar di penjuru Cina. Karirnya sebagai pakar bela diri juga kian menajam setelah ia melakoni banyak duel dengan orang asing. Ia selalu ingin membuktikan bahwa Cina bukan ras inferior.

Meski dalam usia senja, Zipping tak pernah kehilangan kekuatan dan kecepatannya. Pada 1960 ketika ia menjadi pelatih dan direktur grup pelajar Wushu yang menyertai perdana menteri saat itu, Zhou Enlai, melawat ke Burma, ia diminta mendemonstrasikan kemampuannya. Di depan tuan rumah ia menampilkan jurus dengan senjata luar biasa berat, Pedang Naga Hitam. Dengan teknik tinggi, kemampuan dan semangat muda, tak satupun orang berpikir ia telah berkepala delapan.


Baca juga:


Lihat vidio mereka di sini:

  • Klik di sini untuk melihat aksi iko uwais di film laga asia man of thaichi
  • Klik di sini untuk melihat aksi yayan ruhian di film aksi the raid
  • Klik di sini untuk melihat aksi joe taslim di film aksi  Fast and Furious 6

hiburan:







SUMBER: 
http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000011520298/sejarah-jago-jago-beladiri-legendaris dunia-amp-pendekar-kungfu-terhebat/
http://rabbanisibolis.blogspot.com/2014/12/beladiri-kalari-payatkalaripayattu.html

No comments:

Post a Comment