Channel

Channel

Pages - Menu

Thursday, August 1, 2013

BERCINTA SEBELUM PERTANDINGAN DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI PARA ATLET




Psikologi Olahraga, Sosiologi Olahraga, Kondisi Fisik Atlet, Agama, dan Prestasi

Tahu kah anda bahwa bercinta sebelum pertandingan dapat meningkatkan prestasi para atlet ?.

Memang hipotesis ini sepertinya pembicaraan hangat dikalangan masyarakat terutama di yang bekerja di bidang olahraga. Karena sepertinya hipotesis ini kontrofersi dan tidak bisa diterima oleh kalangan masyarakat karena berhubungan dengan agama. Namun para atlet dan pelatih olahraga sudah terlanjur mengetahui ini sehingga sedikit dari mereka sudah mempraktekkan ini dan terbukti dapat meningkatkan prestasi. Namun banyak juga dari mereka yang menantang hipotesis ini karena menganggap orang yang melakukan ini tidak rasional. Tetapi mereka tidak bisa menantang teori dari para ahli bahwa para ahli menemukan bahwa berhubungan sebelum pertandingan dapat meningkatkan testosteron, meningkatkan keagresifan, dan menghilangkan rasa kecemasan atlet sehingga dapat mengikuti pertandingan hingga final.

Ian Shrier, seorang profesor di departemen kedokteran keluarga di Universitas McGill di Kanada, mengatakan dalam kompetisi, psikologi sangat mungkin memainkan peran yang jauh lebih penting. "Mereka yang mengklaim seks menurunkan kinerja biasanya mengatakan karena aktivitas itu akan  mengurangi fokus atau agresi atau ketegangan. Namun tidak ada studi yang membuktikannya," katanya.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Clinical Journal of Sport Medicine menyebut seks pada malam sebelum kompetisi tidak berpengaruh pada hasil. Dalam sebuah penelitian, 14 mantan atlet yang menikah diberi tes kekuatan pegangan pagi hari setelah berhubungan seks, dan diperbandingkan dengan saat  abstain dari seks selama enam hari.

Hasil penelitian menunjukkan tak ditemukan kekuatan otot atau ketahanan otot secara negatif dipengaruhi oleh seks pada malam sebelumnya.

Sebuah studi lanjutan di Colorado State University pada 10 atlet pria yang menikah berusia antara 18 dan 45 tahun diteliti kekuatan pegangan, keseimbangan, pergerakan lateral, waktu reaksi, kekuatan aerobik, dan efisiensi oksigen. Hasilnya, seks tidak berdampak negatif pada salah satu tes ini.

Teori bahwa frustrasi seksual membuat orang lebih agresif, dan seks dapat menguras testosteron - hormon terkait kinerja atletik - keluar dari tubuh, belum pernah terbukti secara ilmiah.

Penelitian lainnya juga telah menemukan bahwa kadar testosteron dapat meningkat dengan melakukan hubungan seks. Efek bercinta ini juga sangat baik buat wanita. Temuan para ilmuwan menunjukan bahwa orgasme pada wanita dapat menghentikan pelepasan sinyal saraf pemancar rasa sakit hingga 24 jam. Tentu saja hal ini dapat membantu untuk meringankan rasa nyeri.

Penelitian yang ada memang masih kurang, untuk meneliti efek psikologis seks serta pengaruhnya terhadap performa atletik. Nampaknya hanya pendapat atau anggapan pribadi yang menyatakan bahwa seks berakibat buruk bagi kemampuan mental.

Para peneliti juga mengatakan bahwa atlet wanita yang bercinta sebelum pertandinagn  semangatnya untuk berprestasi lebih tinggi di bandingkan dengan atlet pria karena dapat meningkatkan energi bagi atlet wanita dan meningkatkan ambisinya untuk berprestasi.

“Dari fakta di lapangan yang kami dapatkan, para atlet wanita tampil lebih baik setelah mendapatkan orgasme. Ini dibuktikan pada atlet-atlet lompat tinggi dan lari. Semakin banyak orgasme yang mereka alami, semakin besar kemungkinan mereka menggondol medali,” terang Alexander Olshanietzky kepada BBC Sport.

Olshanietzky mengakui, masih banyak pelatih olahraga hingga kini yang melarang seks sebelum pertandingan berlangsung. “Untuk atlet wanita, hal ini merupakan instruksi yang salah sama sekali,” tegasnya.
Seorang dokter Israel bernama Alexander Olshanietzky  menganjurkan seks pada atlet perempuan."Kami percaya bahwa seorang wanita akan berhasil dengan lebih baik dalam kompetisi olahraga setelah orgasme. Semakin banyak orgasme, semakin banyak kesempatan untuk meraih medali," katanya.

Jadi apa yang kita lakukan setelah kita mengetahui teori-teori yang di lakukan para ahli ini.
Sebaiknya kita tanggapi dengan akal sehat, yaitu memang betul bercinta sebelum pertandingan dapat menambah medali yang lebih banyak lagi namun sebaiknya bercinta sebelum pertandingan kita lakukan secara sehat dan tentunya terhadap pasangan kita yang sah. Bukan bercinta secara sembarangan dan melarang norma-norma yang berlaku.

Memang sebelum pertandingan banyak masalah psikologis yang datang dari atlet apalagi pertandingan-pertandingan besar. Jika atlet sudah tidak tenang lagi sebelum perandingan (cemas, takut, ataupun ragu-ragu), percaya diri atlet akan menurun, ambisi untuk berprestasi menurun bahkan dapat melumpuhkan otot-otot atlet sehingga prestasinya akan menurun seperti prestasi waktu latihan. Sehingga pelatih mencari jalan keluar bagaimana cara mengatasi hal tersebut, ada yang nekat menggunakan doping padahal doping sudah dilarang dan ada UUnya, ada yang memakai obat anti kecemasan tanpa menggunakan resep dokter, dan ada yang mempraktekkan hipotesis diatas.

Masih banyak lagi cara untuk mengurangi rasa kecemasan atlet sebelum pertandingan. Mengapa kita menggunakan yang beresiko tinggi.
Berikut ini ada beberapa tehnik dan cara mengurangi rasa kecemasan atlet sebelum pertandingan ataupun tehnik melatih mental atlet yang di kutib dari berbagai sumber (buku, skripsi, artikel, dan tesis) .

1. Intimasi: yaitu melakukan pendekatanatau semacam keakraban terhadap atlet sewaktu latihan maupun sewaktu sebelum pertandingan agar atlet merasa nyaman dan mau menceritakan keluhannya.
2. Mendengarkan musik sebelum bertanding
3. Streching ringan
4. Teknik pernapasan atau bernapas dalam-dalam
5. KIAI (teknik ini biasanya dilakukan para pelatih karateka)
6. Berpikir positif
7. Teknik Jacobson dan Schultz
8. Visualisasi
9. Relaksasi
10. Strategi Kognitif
11. Latihan Imajeri
12. Masase
13. Yoga
14. Teknik progressive muscle relaxation dari Jacobson
15. Meditasi
16. Latihan Simulasi,
17. Model Trening
18. Tipe pelatih yang people center bisa mengurangi kecemasan atlet
19. Dan masih banyak lagi.

Demikian artikel ini saya sampaikan mudah-mudahan bermanfaat bagi yang membaca dan semoga prestasi olahraga di Indonesia semakin meningkat, yang penting pantang menyerah jika ada masalah maka akan muncul teori baru yang bermanfaat bagi seluruh Dunia. Jangan bosa-bosan menunggu artikel saya selanjutnya dan baca artikel menarik lainnya di blog ini. Terimakasih !!!

referensi: http://www.tempo.co/read/news/2012/08/01/205420580/Bolehkan-Atlet-Bercinta-di-Malam-Sebelum-Berlaga

Nada dering melihat hantu
Doping dalam olahraga
Angket Kecemasan Atlet 



Silahkan di Like  Fans Page dan Grub di Bawah Ini agar selalu mendapat artikel setiap kami memposting di blog ini:
Olahraga, Pendidikan, Bisnis  (grup)
Toko Buku On Line (Grub)
Toko Buku Online
Olahraga | Pendidikan | Bisnis

No comments:

Post a Comment