Mengapa atlet perlu latihan mental?
Untuk dapat meningkatkan prestasi atau performa
olahraganya, sang atlet perlu memiliki mental tangguh, sehingga ia dapat
berlatih dan bertanding dengan semangat tinggi, dedikasi total, pantang
menyerah, tidak mudah terganggu oleh masalah-masalah pribadi. Dengan demikian
ia dapat menjalankan program latihannya dengan sungguh-sungguh, sehingga ia
dapat memiliki fisik prima, teknik tinggi dan strategi bertanding yang tepat,
sesuai dengan program latihan yang dirancang oleh pelatihnya. Dengan demikian
terlihatlah bahwa latihan mental bertujuan agar atlet dapat mencapai prestasi
puncak, atau prestasi yang kebih baik dari sebelumnya.
Untuk dapat memiliki mental yang tangguh tersebut,
atlet perlu melakukan latihan mental yang sistematis, yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari program latihan olahraga secara umum dan tertuang dalam
perencanaan latihan tahunan atau periodesasi latihan. Seringkali dijumpai bahwa
masalh mental atlet sesungguhnya bukan murni merupakan masalh psikologis, namun
juga disebabkan oleh faktor teknis atau fisiologis. Contohnya : jika kemampuan
atlet menurun karena faktor kesalahan teknik gerakan, maka persepsi atlet
terhadap kemampuan dirinya juga akan berkurang. Jika masalah kesalahan gerak
ini tidak teridentifikasi dan tidak segera diperbaiki, maka kesalahan gerak ini
akan menetap. Akibatnya, kemampuan atlet tidak meningkat sehingga atlet menjadi
kecewa dan lama kelamaan bisa menjadi frustasi bahkan memiliki pikiran dan
sikap negatif terhadap prestasi olahraganya.
Demikian juga dengan masalah yang disebabkan oleh
faktor fisik, misalnya atlet menjadi lebih lambat, sehingga atlet tersebut
seperti atlet yang memiliki motivasi rendah. Kedua contoh tersebut menunjukkan
bahwa masalah mental tidak selalu disebabkan oleh faktor mental atau faktor
psikologis. Jika penyebab masalahnya tidak terlebih dahulu diatasi, maka
masalah mentalnya juga akan sulit diperbaiki. Dengan demikian, jika akan
menerapkan latihan mental untuk mengatasi masalah mental psikologis, maka
atlet, pelatih maupun psikolog olah raga harus tshu pasti bahwa penyebab
masalhnya adalah masalah mental.
Jenis latihan mental
Membuat catatan harian mental
(mental log)
Catatan latihan mental merupakan catatan harian
yang ditulis setiap atlet selesai melakukan latihan, pertandingan, atau acara
lain yang berkaitan dengan olah raganya. Dalam buku catatan latihan mental ini
dapat dituliskan pikiran, bayangan, ketakutan, emosi, dan hal lain-lain yang
dianggap penting dan relevan oleh atlet. catatan ini semestinya dapat
menceritakan bagaimana atlet berpikir, bertindak, bereaksi, juga merupakan
tempat untuk mencurahkan perasaan, kemarahan, frustasi, kecewa, dan segala
perasaan negatif jika melakukan kegagalan atau tampil buruk.
Dengan melakukab perubahan pola pikir akan hal-hal
negatif tadi menjadi positif, atlet dapat menggunakan catatan latihan mentalnya
sebagai “langkah baru” – setalah mengalami frustasi, keraguan, ketakutan,
ataupun perasaan berdosa/bersalah – untuk kembali membangun sikap mental yang
posistif dan penuh percaya diri.
Penetapan Sasaran (goal setting)
Penetapan sasaran (goal settimg) perlu dilakukan
agar atlet memiliki arah yang harus dituju. Sasaran tersebut bukan melulu
berupa hasil akhir (output) dari mengikuti suatu kejuaraan. Penetapan sasaran
ini sedapat mungkin harus bisa diukur agar dapat melihat perkembangan dari
pencapaian sasaran yang ditetapkan. Selain itu pencapaian sasaran ini perlu
ditetapkan sedemikian rupa secaara bersama-sama antara atlet dan pelatih.
Sasaran tersebut tidak boleh terlalu mudah namun juga bukan sesuatu yang
mustahil dapat tercapai. Jadi, sasaran tersebut
harus dapat memberikan tantangan bahwa jika atlet
bekerja keras maka sasaran tersebut dapat tercapai. Dengan demikian penetapan
sasaran ini sekaligus dapat pula berfungsi sebagai pembangkit motivasi.
Latihan Relaksasi
Tujuan daripada latihan relaksasi, termasuk pula
latihan manajemen stress, adalah untuk mengendalikan ketegangan, baik itu
ketegangan fisik maupun psikolohis. Ada berbagai macam bentuk latihan
relaksasi, namun yang paling mendasar adalah latihan relaksasi otot secara
progresif. Tujuan daripada latihan ini adalah agar atlet dapat mengenali kapan
saatnya harus rileks dan membedakannya dengan keadaan tegang.
Biasanya latihan relaksasi ini baru terasa hasilnya
setelah dilakukan setiap hari selama minimal enam minggu (setiap kali latihan
sekitar 20 menit). Sekali latihan ini dikuasai, maka semakin singkat waktu yang
diperlukan untuk bisa mencapai training” dan berbagai latihan pernapasan.
Latihan relaksasi ini juga menjadi dasar latihan pengendalian emosi dan
kecemasan. Latihan relaksasi ini dapat pula dilakukan dengan bantuan alat
seperti paket rekaman kaset latihan relaksasi yang mulai banyak beredar di
pasaran.
Latihan visualisasi dan imajeri
Latihan imajeri (mental imajeri) merupakan suatu
bentuk latihan mental yang berupa pembayangan diri dan gerakan di dalam
pikiran. Manfaat daripada latihan imajeri, antara lain adalah untuk mempelajari
atau mengulan gerakan baru, memperbaiki gerakan yang salah atau belum sempurna,
latihan simulasi dalam pikiran, latihan bagi atlet yang sedang rehabilitasi
cedera. Latihan imajeri ini sering disamakan dengan latihan visualisasi karena
sama-sama melakukan pembayangan gerakan di dalam pikiran. Namun, di dalam
imajeri si atlet bukan hanya ‘melihat’ gerakan dirinyanamun juga memfungsikan
indera pendengaran, perabaan, penciuman dan pengecapan. Untuk dapat menguasai
latihan imajeri, seorang atlet harus dapat mahir dulu dalam melakukan latihan
relaksasi.
Latihan Konsentrasi
Konsentrasi merupakan suatu keadaan dimana
kesadaran seseoarang tertuju kepada suatu objek tertentu dalam waktu tertentu.
Dalam olah raga, masalah yang paling sering timbul akibat terganggunya
konsentrasi adalah berkurangnya akurasi lemparan, pukulan, tendangan, atau tembakan
sehingga tidak menenai sasaran.
Akibat lebih lanjut jika akurasi berkurang adalah
straregi yang sudah dipersiapkan menjaddi tidak jalan sehingga atlet akhirnya
kebingungan, tidak tahu harus bermain bagaimana dan pasti kepercayaan dirinya
pun akan berkurang. Selain itu hilangnya konsentrasi saat melakukan aktivitas
olah raga dapat pula menyebabkan cedera. Tujuan daripada latihan konsentrasi
agar si atlet dapat memusatkan pikiran atau perhatiannya terhadap sesuatu yang
ia lakukan tanpa terpengaruh oleh pikiran atau hal-hal lin yang terjadi di
sekitarnya. Pemusatan perhatian tersebut juga harus berlangsung dalam waktu
yang dibutuhkan. Agar didapatkan hasil yang maksimal, latihan konsentrasi ini
biasanya baru dilakukan jika si atlet sudah menguasai latihan relaksasi. Salah
satu bentuk latihan konsentrasi adalah dengan memfokuskan perhatian kepada
suatu benda tertentu misalnya nyala lilin, jarum detik, bola atau alat yang
digunakan dalam olah raganya. Lakukan selama mungkin dalam posisi meditasi.
Dan banyak lagi latihan-latihan atau cara meredakan
stres/kecemasan pada atlet, contoh di atas adalah latihan yang umum di lakukan
para pelatih-pelatih untuk meredakan kecemasan yang di alami atlet.
Kapan sebaiknya atlet melakukan latihan mental ?
Latihan mental dilakukan selama atlet menjalani
latihan olah raga, karena seharusnya latihan mental merupakan bagian tidak
terpisahkan dari program latihan atau periodesasi latihan. Latihan-latihan
tersebut ada yang memerlukan waktu khusus (terutama saat-saat pertama mempelajari
latihan relaksasi dan konsentrasi), namun pada umumnya tidak terikat oleh waktu
sehingga dapat dilakukan kapan saja.
Dengan sekilas uraian mengenai latihan mental bagi
atlet, dengan harapan para atlet, pelatih maupun pembina olah raga semakin menyadari
bahwa latihan mental sangat diperlukan untuk mendapatkan prestasi puncak,
danuntuk melakukan latihan mental tersebut diperlukan proses dan alokasi waktu
tersendiri.
Selamat berlatih tim Khasoes, semoga sukses
mencapai prestasi puncak . khasoes-club.blogspot.com/.../latihan-mental-untuk-atlet.html
Sumber: http://zackyubaid.wordpress.com/2010/01/19/latihan-mental-bagi-atlet-elit/
Silahkan di Like Fans Page dan Grub di Bawah Ini agar selalu mendapat artikel setiap kami memposting di blog ini:
Olahraga, Pendidikan, Bisnis (grup)
Toko Buku On Line (Grub)
Toko Buku Online
Olahraga | Pendidikan | Bisnis
Artikel
terkait :
No comments:
Post a Comment